Bukit Asmara Situk (BAS) setahun terakhir cukup ramai jadi perbincangan sebagai tempat wisata atau spot foto di Banjarnegara yang instagramable. Setahun terakhir juga hendak main ke BAS tapi cuma wacana terus. Akhirnya, pertengahan Januari ini kesampaian juga mengunjungi BAS setelah puluhan kali hanya menjadi sekedar wacana.
Bukit Situk Asmara terletak di Desa Kalilunjar, sekitar 20 menit dari pusat kota Banjarnegara. Akses menuju lokasi tidaklah begitu sulit, cukup mengikuti petunjuk arah menuju Dieng dari Alun-alun Banjarnegara yang tentunya dengan sensasi jalan berkelok-kelok. BAS berada di sebelah kanan jalan, lebih tepatnya di depan SDN Kalilunjar.
Akan terlihat banner yang cukup besar dengan tulisan BAS, membuat Anda akan mudah menemukan lokasinya. Tinggal hidupkan lampu sign untuk berbelok ke kanan kemudian parkir di tempat yang disediakan. Lokasi parkir yang lumayan luas membuat kita tidak kesulitan mencari lokasi parkir, kebetulan saya berkunjung saat hari kerja, sehingga cukup sepi pengunjung. Setelah Saya memarkirkan sepeda motor, kami melangkah menuju loket tempat penjualan tiket masuk yang berada di atas tempat parkir.
Penampakan tempat parkir BAS, karena weekday jadi sepi pengunjung.
Terdapat dua jenis tiket, yaitu tiket masuk biasa seharga Rp. 5.000 (hanya tiket masuk menaiki bukit tidak termasuk memasuki kawasan Tree Top) dan tiket terusan Rp. 15.000 (tiket masuk bukit dan Tree Top). Kami memilih tiket terusan, kami sarankan juga Kalian membeli tiket terusan karena saat kita membeli tiket biasa setelah sampai di atas inti dari spot yang instagramable adalah tree top sehingga klo kita mau masuk ke Tree Top harus membayar lagi Rp. 15.000 jadi total Rp. 20.000. Lumayan bisa menghemat Rp. 5.000, untuk biaya parkir Rp. 2.000 juga dbayarkan di loket pembelian tiket masuk.
Tiket masuk terusan per@ 15000 (24 Januari 2017)
Bermodalkan sebotol air mineral dan sebotol teh pucuk dingin kami siap mendaki. Kebetulan ada seorang petugas yang akan naik untuk berjaga di puncak, makan akhirnya kami jadi berjalan bertiga menuju puncak (saya, sepupu saya dan bapak petugas BAS), lumayan ada pemandu selama perjalanan. Rute pendakian sekitar 600 meter dengan anak tangga yang bisa kami hitung.
Pendakian ke BAS ini kita harus menapaki jalan setapak tanah liat yang lumayan licin, juga hanya cukup untuk 2 orang saja, cukup membuat kami harus berhati-hati karena kanan dan kiri kami berupa kebun salak milik warga setempat.
Terdapat empat golongan anak tangga untuk sampaik di puncak BAS,
pertama adalah tanjakan pertemanan karena masih awal pendakian jadi jalurnya masih berteman belum begitu menanjak
kedua adalah tanjakan derita karena ini benar terasa deritanyaa, selain anak tangga yang banyak tapi juga sangat menanjak
ketiga adalah tangga asmara kurang tau kenapa tanjakan asmara, lupa bertanya kepada bapaknya, hehe. Jumlah anak tangganya jauh lebih sedikit dari tanjakan derita dan lebih sedikit landai.
keempat tanjakan bahagia karena “sebentar lagi sampai jalan lurus mba, kan bahagia nemu jalan lurus, hehe” ucap bapak petugas.
Bapak petugas memimpin jalan, yuks bismilah mulai mendaki jumlah anak tangga yang tidak sempat kami hitung jumlahnya, yang jelas banyaaaak anak tangga.
Perjalanan pendakian untuk orang awam atau pengunjung sekitar 20-30 menit tergantung stamina tubuh kita biasa menanjak atau tidak, juga berapa kali kita berhenti istirahat. Selama perjalanan cukup berbincang banyak tentang BAS dengan bapaknya (lupa nanya nama), jadi BAS ini baru ada sekitar setahun belakangan ini. Pembangunanya pun sambil jalan, sampai sekarang masih ada beberapa area yang masih dalam tahap penyelesaian. “Jumlah pengunjung di hari kerja paling banyak ya 80 Mba, tapi kalau akhir pekan itu sehari bisa sampai 500 pengunjung lebih, malah kemarin saat libur tahun baru mencapai 1200 pengunjung hanya dalam sehari Mba” cerita bapaknya. Nggak kebayang deh sampai 1200 pengunjung, antri fotonya pasti lama, haha.
Setelah pendakian sekitar 20 menit kami tiba di gapura selamat datang yang berada di puncak BAS. Akhirnya sampai juga, sesampainya di puncak kami beristirahat sejenak di gubug yang memang yang disediakan pengelola untuk bisa melemaskan kaki sejenak, hehe.
Akhirnyaaaaa sampai jugaaaaaa….
Cuaca hari ini ternyata kurang mendukung, gerimis tipis mulai turun. Dengan kondisi gerimis awanpun mendung membuat proses narsis kita kurang memuaskan. Berikut beberapa hasil “narsis” kita di tengah gerimis, hehe ..
Spot foto buat para pasangan cocok nihh, yang jomblo sendiri dulu fotonya ya gapapa hihi
Lumayan ada rumah kecil ini, bisa buat neduh dulu.. tapi anginya di sini keceng broo..
Butuh perjuangan (takut liat bawah) nih buat foto duduk seperti ini, karena tidak adanya sabuk pengaman atau sejenisnya jadi kalau foto hati-hati ya tetap waspada sama langkah kaki, salah pijak bisa wassalam..
Pijakan satu ke yang lainnya agak jauh rongganya, jadi tetap hati-hati melangkah dan tetap pegangan ya ..
Penampakan jalur Tree Top.. lumayan panjang dan banyak spot yang instagramable di sini, tinggal pintar-pintarnya kita mencari posisi foto dan jangan banyak gerak, nanti goyang..
Spot foto yang paling hits, yang bertebaran di Instagram, tapi emang dari sini pemandanganya baguss banget nyampek waduk mrican aja keliatan loh dari sini..
Pokoknya kita fotonya di atas pepohoan yang udah dimodif gitu, jadi kalo pohonya kena angina ya kita siap2 ikut goyang juga (agak ngeri si)..
Disini bersih banget dari sampah plastik dan sejenisnya karena disediakan tempat sampah yang lumayan banyak di setiap sudutnya, juga para petugas yang berjaga selalu menjaga kebersihan di puncak.
Hampir 1,5 jam kita berada di puncak BAS, kemudian langit semakin gelap dan sebelum rintik gerimis semakin besar kami memutuskan kembali turun untuk pulang. Hati-hati saat turun ya, bisa-bisa sampai parkiran kakinya gemetar sendiri, hahaha.
Tips untuk naik ke puncak BAS dari kami
Datanglah saat hari kerja agar sepi pengunjung dan leluasa mengambil foto dibanyak spot
Datanglah di pagi hari karena biasanya di atas jam 12 siang kemungkinan untuk turun hujan lebih banyak dibandingkan tidaknya (cuaca cerah)
Bawalah air minum siapa tahu saat mendaki anda akan kehausan, walau diatas puncak ada warung jajan tapi belum tentu pagi sudah buka dan harga biasanya lebih mahal.
Ambilah foto sebanyak mungkin, cari posisi dan spot foto yang banyak jika jelek ulang terus lagi aja hahaa, kapan lagi anda akan naik ke puncak BAS (kalau saya disuruh naik lagi kayaknya jawabnya noo, Lelah kaki adek bang)
Dan yang terakhir selalu jaga kebersihan ya.. selamat menikmati keindahan alam Banjarnegara dari ketinggian 683mdpl ☺